halo.. izinkan saya menjawab ya.
pengalaman yang baru banget saya alami, ada seorang anak kecil usia 7 tahun, dateng jam 04.30 pagi dianter ortunya dgn keluhan kejang. kata orang tuanya sebelum kejang, demam dulu. sampe di UGD masih kejang, saya pikir oke kemungkinan kejang demam kompleks, nyawa masih bisa tertolong dgn memasukkan obat anti kejang lewat dubur.
ternyata kejang ga berenti2 sampe akhirnya si pasien dimasukan obat kejang lewat infus, sampe sini gak berenti juga kejangnya, saking lamanya kejang pasien sampe BAK dan BAB di bed pasien. disinilah saya curiga, kemungkinan pasien udh masuk status epileptikus (keadaan dimana kejang berlangsung lama dan bisa bikin pasien penurunan kesadaran). saya teleponlah spesialis anak yang on call malam itu, singkat cerita spesialis anak kasih instruksi untuk masukin obat kejang yg lebih advance yg ternyata ga tersedia di RS saya dan beberapa RS terdekat. yang untungnya akhirnya dapet juga di RS lain setelah berjibaku mencari obat kejang itu.
setelah kejang berhenti sesaat, saya tanya lah orang tuanya, riwayat kejangnya bagaimana, awal mula terjadi kejang, dll. tiba2 terdengar suara seperti berkumur2 dari pasien dan pasien mulai kejang lagi. saya lakukan tindakan suction (menyedot cairan yang ada di jalan nafas) segera. dan tersedotlah kopi dalam jumlah yang sangat banyak! ternyata orang tua pasien ini ngasih kopi, maaf bukan kopi bubuk bahkan, es kopi ke anaknya karena orang tua ini percaya mitos bahwa kopi dapat menghentikan kejang! alamaaak, pusing lah kami seketika karena mitos itu salah besar dan besar kemungkinan si kopi ini yang bikin pasien mengalami pneumonia aspirasi, yaitu keadaan dimana paru2 manusia kemasukan benda asing, dalam hal ini kopi.
singkat cerita, kejang berlanjut, pasien mengalami henti nafas, henti jantung, sampai akhirnya spesialis anak datang ke UGD, melakukan prosedur intubasi (pemasangan selang bantu nafas yang susahnya minta ampun) sembari melakukan resusitasi jantung paru ke pasien. malang, sudah 1 jam melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan bantuan jantung lanjutan, pasien tidak bisa diselamatkan.
seandainya orangtua langsung membawa anaknya ke IGD dan tidak memberikan anaknya es kopi ketika kejang, mungkin akan lain ceritanya.. mungkin anak ini bisa selamat..
hikmah yang diambil dari cerita ini adalah.. tolong jangan percaya mitos kesehatan yang tidak terbukti KEBENARANNYA.