- Kucing mendesis karena mereka meniru ancaman dari ular. Kebanyakan spesies binatang takut akan desisan ular, dan kucing meniru perilaku ini untuk menghindari konfrontasi fisik.
Jadi, saat kucing mendesis kepadamu, ia tidak hanya marah, tapi ia juga mencoba untuk menjadi hewan yang dapat membunuhmu.
Sumber gambar: Black Cats
- Semakin sering kucing diajak ngobrol, semakin sering juga ia akan mengajak ngobrol Anda.
Maka dari itu, apabila kamu tidak merespon kucingmu saat ia sedang mencoba berbicara denganmu, ia bisa kehilangan keinginan untuk berkomunikasi denganmu.
Sumber gambar: Lingvistov
- Mereka tidak dapat mengerti konsep hukuman sebagaimana manusia mengartikannya. Jadi, jangan menghukumnya dan sebaliknya, mereka harus dipuji dan diberikan imbalan untuk perilaku baiknya.
Jadi, jika kamu ingin kucingmu tidak lagi kencing di karpet, Anda sebaiknya memberinya hadiah ketika mereka memilih untuk kencing di yang seharusnya (litter box) daripada memarahinya saat kencing di karpet.
- Kucing peliharaan secara naluriah tidak akan mau minum dari tempat minum di sebelah makanannya karena di alam liar, air di dekat bangkai hasil buruan mereka terkadang terkontaminasi. Maka dari itu, mereka biasanya mencari sumber air lain.
Jadi, pindahkan tempat minum untuk kucingmu jauh dari tempat makannya. Hal ini dapat membantu mencegah penyakit ginjal karena kucingmu cukup minum air.
- Otak kucing secara biologis lebih mirip ke otak manusia ketimbang otak anjing. Baik manusia maupun kucing memiliki area yang identik di otak yang mengatur emosi
- Kucing memiliki cara berjalan yang presisi (direct registering). Kaki belakang mereka berpijak tepat di bekas pijakan kaki depan mereka, meminimalisir suara yang dihasilkan serta jumlah jejak kaki yang terlihat, selain itu juga membuat pijakannya menjadi lebih stabil.