Betapa banyaknya orang yang mengalami kegemukan/obesitas di Houston. Bisa dibilang standar orang yang disebut “gemuk” di Indonesia itu masih terasa normal disana, dan yang dibilang “gemuk” disana itu sudah diluar nalar Indonesia (orang-orang gemuk disana banyak yang tidak bisa jalan tanpa alat bantu, seperti tongkat, motorized cart atau semacamnya).
Kira-kira seperti ini lah:
Sumber: Obese Women Don’t Smoke, Or Else Dull Ability Of Tasting Sweet, Fat: Researchers
Bukan hanya itu, tapi saya dan seluruh keluarga saya pun mengalami masalah dengan kegemukan (berat badan saya naik drastis, begitu juga kedua adik saya, dan bapak saya terkena diabetes disana)
Apa yang berbeda dari keadaan di Houston dan di Jakarta?
Kalau saya amati yang berbeda adalah 3 hal ini:
Porsi, keterjangkauan makanan dan kebiasaan masyarakat.
Porsi:
Coba bandingkan porsi semangkok bakso yang biasa kita beli yang di mangkuk bergambar ayam itu:
sumber: Cara Membuat Bakso Kekinian yang Sedang Populer
dengan semangkok Pho ini (masakan mie campur kuah, daging dan bakso khas Vietnam yang keluarga saya sering beli di Houston)
sumber gambar: http://passportrequired.com/my-ten-mudda-pho-king-pho-spots-2/
dan lihat juga besar kue ini (yang saya tahu merupakan ukuran kue yang normal disana) :
sumber: people eating: A young pretty girl eating a chocolate chip cookie dessert
dan bandingkan dengan porsi gorengan yang kamu makan terakhir kali
Yang saya perhatikan rata-rata porsi semua makanan di Houston itu RAKSASA bila dibandingkan dengan porsi Indonesia.
2. Keterjangkauan tipe Makanan
Ayam goreng KFC, McDonalds, dan pizza itu disebut junk food karena makanan di restoran-restoran tersebur adalah makanan yang tidak seimbang secara nutrisinya. Tetapi di Indonesia tidak ada masalah karena orang Indonesia tidak ke KFC, McD atau pizza hut sehari-harinya.
Berbeda dengan orang-orang di Houston, dimana seringkali KFC, McD dan Pizza Hut dikonsumsi setiap hari, karena itulah makanan yang paling terjangkau dan mudah didapat.
Apakah hanya itu? Oh tidak ferguso! Karena tiap pembelian KFC juga biasanya disertai dengan free fill soda
(adegan tidak untuk ditiru, tapi perhatikan posisi mesin soda yang didesain supaya customer bisa mengambil sendiri sodanya)
sumber gambar: This man filling a chicken bucket with soda at KFC is 2018’s first genius
Yang saya perhatikan disana juga mereka tidak terbiasa memakan sayur, tidak seperti di Indonesia. Ada memang salad, dan juga masakan sayuran, tapi biasanya tidak populer.
kalau saya ke tempat makan yang ada di tempat umum, sayur yang biasa saya temui biasanya salad (yang biasanya disiram dengan salad dressing kental atau saus blue cheese) atau sayur rebus (biasanya brokoli atau bayam) yang dihidangkan dengan saus keju melimpah. Jadi ya… sayurpun jadi berkalori tinggi.
Untuk bisa memakan sayur yang lebih sehat, biasanya kamu harus mengeluarkan uang jauh lebih banyak dan mendapatkan makanan yang rasanya tidak seenak fast food/junk food.
Jadi ya kebanyakan orang balik ke restoran cepat saji…..
3. Kebiasaan Masyarakat
Kapan kamu memakan masakan yang dimasak oleh orang, bukan oleh mesin industri? Kalau kamu tinggal di Indonesia, kemungkinan jawabannya adalah “setiap hari”. Bahkan makanan yang ada di warteg pinggir jalan dimasak oleh si pemilik warung.
Tidak begitu halnya dengan apa yang terjadi di Houston dulu. Hampir semua orang yang saya kenal disana tidak bisa memasak, termasuk orang yang bertugas sebagai penjaga kantin sekolah (!!!). Yang dilakukan hampir semua orang hanyalah membuka bungkusan makanan, menghangatkannya di microwave, atau oven, dan menghidangkannya.
Jadi, masih wajar sih bila orang di Indonesia tidak segemuk itu biarpun banyak makanannya cenderung berkalori tinggi
Related Posts
- Selama Ramadan, ACT Kirim Paket Pangan Untuk 5000 Keluarga Di Palestina
- Guesthouse Kamar Keluarga, Jakarta, Indonesia
- Fasih Berbahasa Jawa, Keluarga Asal Jerman Ceritakan Pengalamannya Berhadapan Dengan Orang Indonesia
- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Dana Investasi Real Estate
- Mager Pangkal Sehat On Spotify