Tahu melon varietas ini? Rasanya manis, dagingnya crispy, dan bentuknya lucu. Ukurannya kecil sekali segenggaman tangan.
Saya pernah membeli melon ini kampus dan saya bawa pulang. Tapi, keluarga saya malah bertanya
“Ini melon apa? Kok lucu banget? Jenis melon dari Jepang ya? Kan bentuknya lucu-lucu tuh buah-buahan dari Jepang”
Saya :”🤦bukan, ini penelitian dosen saya”
Hikapel, Courtesy : Universitas Gadjah Mada
Melon ini adalah Hikapel, hasil penelitian dari Tim Gama Melon Fakultas Biologi UGM. Varietas melon ini didapatkan dari persilangan. Hikapel sepertinya cukup tenar di Yogyakarta. Tapi, masih kalah tenar dengan pisang yang namanya kebarat-baratan di bawah ini. Apalagi kalau bukan pisang Cavendish. Dari nama dan penampakannya, buah ini terlihat seperti buah impor. Padahal, pisang Cavendish merupakan pisang Ambon putih, varietas pisang asli Indonesia yang pembibitannya dilakukan melalui kultur jaringan dan dirawat sedemikian rupa [1] sehingga dihasilkan buah mulus, besar, dan rasanya enak
Lalu, apa hubungannya dengan penghargaan terhadap Peneliti Indonesia?
- Orang Indonesia lebih percaya bahwa Penelitian yang bagus adalah yang berasal dari luar negeri. Contohnya, seperti pisang Cavendish Dan Hikapel ini. Coba kalau pisang Cavendish namanya tetap pisang Ambon putih, saya yakin tidak akan tenar seperti ini karena masyarakat Indonesia tidak memperhatikan Penelitian dalam negeri dan hanya berfokus pada penelitian di luar negeri.
- Kekurangan sarana dan budaya instan di Indonesia membuat Penelitian murni kurang laku. Judul penelitian seperti ini : Keanekaragaman Bakteri Pengikat Nitrogen pada Akar Anggrek; Tetramethylpyrazine dari Cabai Merak sebagai Pencegah Nefropati Diabetik. Ya, Penelitian kedua merupakan paper saya. Kemungkinan paper saya akan dapat dana untuk penelitian lebih lanjut hingga patennya dibeli industri sepertinya belum bisa terlaksana selama keadaan di Indonesia seperti ini. Sepertinya, industri lebih memilih untuk membeli Tetramethylpyrazine yang sudah jadi dari China daripada mengekstrak sendiri dari buah cabai (yang hasilnya belum tentu jadi).
- Bukan profesi yang menjanjikan banyak uang. Peneliti di Jerman mungkin hidup lebih sejahtera karena penelitiannya bekerja sama dengan industri sehingga peneliti akan dapat banyak uang dengan paten dan pendanaan Penelitian[2]. Industri di Indonesia tidak banyak bekerjasama dengan peneliti untuk inovasi produknya. Industri di Indonesia memilih untuk membeli paten dari Luar Negeri karena praktis dan jelas sudah jadi sehingga lebih menguntungkan perusahaan.
Berharap dipandang dengan jadi peneliti di Indonesia? Sepertinya kurang tepat. Meneliti lah karena anda ingin mengamalkan ilmu anda. Bukan untuk mengejar status sosial yang keren atau pundi-pundi uang yang besar.